JAKARTA - Kehamilan menyebabkan banyak perubahan dalam tubuh seorang perempuan. Tubuh perempuan
hamil memproduksi lebih banyak hormon, terutama estrogen dan
progesteron,yang menyebabkan sejumlah perubahan nyata terutama di kulit.
Perubahan pada kulit yang sangat bervariasi, antara ibu
hamil yang satu dengan lainnya.
Ada yang mengalami
stretch mark, perubahan warna kulit (pigmentasi), kulit menjadi berjerawat, dan sebagian ibu
hamilmerasakan kulitnya menjadi lebih sensitif.
Karena perubahan pada kulit selama kehamilan dipicu oleh perubahan kadar hormon dan perubahan sirkulasi serta sistem kekebalan tubuh, maka sebagian besar gejala atau gangguan kulit kehamilan akan menghilang setelah melahirkan.
Namun sebagian besar perempuan
hamil merasa rendah diri dengan penampilan mereka.
Karena
cantik dan sehat adalah idaman setiap perempuan, termasuk ibu
hamil, maka perawatan kulit selama
hamil saat ini menjadi kebutuhan penting untuk perempuan.
Untungnya, gangguan kulit selama
hamil yang sebelumnya dianggap “normal” kini dapat disamarkan bahkan diatasi dengan perawatan yang benar.
Dr Rachel Djuanda SpKK dari Amara Skin & Aesthetic Center, RSU Bunda Jakarta menjelaskan, bahwa ibu
hamil pun seharusnya dapat selalu tampil segar dan
cantik.
“Namun pada kenyataannya, banyak ibu
hamil yang justru merasa kecantikannya memudar saat
hamil karena pigmentasi, jerawat, kulit kering dan sebagainya,” kata dr Rachel dalam acara Konferensi Pers Pembukaan Amara Skin & Aesthetic Center di RSU Bunda Jakarta belum lama ini.
Menurut dr. Rachel, ada mitos-mitos yang masih berkembang seputar kehamilan dan kecantikan. Misalnya ibu
hamil tidak boleh menggunakan krim malam sama sekali.
Padahal saat
hamil, wanita sering mengalami masalah jerawat/flek di wajah.
"Faktanya, ada krim perawatan yang aman untuk ibu
hamil," katanya.
Contoh lain, kita sering mendengar orang mengatakan "Ibu
hamil cantik sekali, pasti anaknya perempuan".
Tentu saja ini tidak benar karena perubahan yang dialami seluruh ibu
hamil, baik mengandung anak laki atau perempuan, adalah sama saja.
"Semua ibu
hamil akan mengalami perubahan ukuran badan yang membesar, kenaikan berat badan, lipatan-lipatan di kulit yang menghitam, muncul stretch mark atau selulit dan sebagainya," katanya.
Ibu
hamil sering mengalami bercak-bercak kulit yang lebih gelap karena hiperpigmentasi.
Hal ini disebabkan perubahan hormonal sehingga memicu peningkatan produksi melanin di kulit sehingga dapat menyebabkan kulit menjadi lebih gelap.
Area yang mengalami perubahan warna misalnya pada areola dan lipatan-lipatan kulit.
Salah satu gangguan pada kulit yang sering dikeluhkan oleh para ibu
hamil, terutama yang sudah memasuki trimester ketiga adalah wajah yang bengkak, terutama hidung.
Aneka usaha dilakukan, mulai dari menutup sebagian wajah dengan kerudung, merubah tatanan rambut, menggunakan make up, tapi tetap saja wajah tetap besar.
Selain itu, ibu
hamil juga dapat melihat garis kehamilan, atau linea nigra, yakni garis vertikal menurun mulai dari pusar di perut. Ibu
hamil tidak perlu khawatir dengan gejala pigmentasi kulit, dan tidak perlu dilakukan terapi untuk menghilangkannya.
‘Semua itu dapat disiasati dengan menggunakan make up yang benar dan ada tekniknya tersendiri,” jelas Rachel.
Untuk menjaga kulit sehat dan
cantik saat
hamil, ibu
hamil juga perlu mengubah rutinitas perawatan kulit, misalnya menjadi lebih sering dari biasanya. Ibu
hamil juga harus tahu produk untuk perawatan kulit yang aman untuk digunakan selama kehamilan.