Thursday, February 2, 2017


JAKARTA - Kehamilan menyebabkan banyak perubahan dalam tubuh seorang perempuan. Tubuh perempuan hamil memproduksi lebih banyak hormon, terutama estrogen dan progesteron,yang menyebabkan sejumlah perubahan nyata terutama di kulit.
Perubahan pada kulit yang sangat bervariasi, antara ibu hamil yang satu dengan lainnya.
Ada yang mengalami stretch mark, perubahan warna kulit (pigmentasi), kulit menjadi berjerawat, dan sebagian ibu hamilmerasakan kulitnya menjadi lebih sensitif.
Karena perubahan pada kulit selama kehamilan dipicu oleh perubahan kadar hormon dan perubahan sirkulasi serta sistem kekebalan tubuh, maka sebagian besar gejala atau gangguan kulit kehamilan akan menghilang setelah melahirkan.
Namun sebagian besar perempuan hamil merasa rendah diri dengan penampilan mereka.
Karena cantik dan sehat adalah idaman setiap perempuan, termasuk ibu hamil, maka perawatan kulit selama hamil saat ini menjadi kebutuhan penting untuk perempuan.
Untungnya, gangguan kulit selama hamil yang sebelumnya dianggap “normal” kini dapat disamarkan bahkan diatasi dengan perawatan yang benar.
Dr Rachel Djuanda SpKK dari Amara Skin & Aesthetic Center, RSU Bunda Jakarta menjelaskan, bahwa ibu hamil pun seharusnya dapat selalu tampil segar dan cantik.
“Namun pada kenyataannya, banyak ibu hamil yang justru merasa kecantikannya memudar saat hamil karena pigmentasi, jerawat, kulit kering dan sebagainya,” kata dr Rachel dalam acara Konferensi Pers Pembukaan Amara Skin & Aesthetic Center di RSU Bunda Jakarta belum lama ini.
Menurut dr. Rachel, ada mitos-mitos yang masih berkembang seputar kehamilan dan kecantikan. Misalnya ibu hamil tidak boleh menggunakan krim malam sama sekali.
Padahal saat hamil, wanita sering mengalami masalah jerawat/flek di wajah.
"Faktanya, ada krim perawatan yang aman untuk ibu hamil," katanya.
Contoh lain, kita sering mendengar orang mengatakan "Ibu hamil cantik sekali, pasti anaknya perempuan".
Tentu saja ini tidak benar karena perubahan yang dialami seluruh ibu hamil, baik mengandung anak laki atau perempuan, adalah sama saja.
"Semua ibu hamil akan mengalami perubahan ukuran badan yang membesar, kenaikan berat badan, lipatan-lipatan di kulit yang menghitam, muncul stretch mark atau selulit dan sebagainya," katanya.

Ibu hamil sering mengalami bercak-bercak kulit yang lebih gelap karena hiperpigmentasi.
Hal ini disebabkan perubahan hormonal sehingga memicu peningkatan produksi melanin di kulit sehingga dapat menyebabkan kulit menjadi lebih gelap.
Area yang mengalami perubahan warna misalnya pada areola dan lipatan-lipatan kulit.
Salah satu gangguan pada kulit yang sering dikeluhkan oleh para ibu hamil, terutama yang sudah memasuki trimester ketiga adalah wajah yang bengkak, terutama hidung.
Aneka usaha dilakukan, mulai dari menutup sebagian wajah dengan kerudung, merubah tatanan rambut, menggunakan make up, tapi tetap saja wajah tetap besar.
Selain itu, ibu hamil juga dapat melihat garis kehamilan, atau linea nigra, yakni garis vertikal menurun mulai dari pusar di perut. Ibuhamil tidak perlu khawatir dengan gejala pigmentasi kulit, dan tidak perlu dilakukan terapi untuk menghilangkannya.
‘Semua itu dapat disiasati dengan menggunakan make up yang benar dan ada tekniknya tersendiri,” jelas Rachel.
Untuk menjaga kulit sehat dan cantik saat hamil, ibu hamil juga perlu mengubah rutinitas perawatan kulit, misalnya menjadi lebih sering dari biasanya. Ibu hamil juga harus tahu produk untuk perawatan kulit yang aman untuk digunakan selama kehamilan.

No comments:

Post a Comment